Sejak awal maret, beberapa media online di Jepara ramai-ramai mengangkat isu krisis listrik di Karimunjawa. Beberapa akun twitter publik serentak menggulirkan isu listrik Karimunjawa dengan hastag #SaveKarimunjawa. Dukungan publik kepada masyarakat Karimunjawa pun terus mengucur, baik melalui kicauan di twitter sampai dengan aksi salah satu kelompok supporter persijap.
Foto dari twitter |
Isu yang bergulir disosial media, kemudian menginisiasi kawan-kawan untuk berbuat sesuatu melaui karya. Dengan pendekatan secara personal Jepara Indiefest mulai membidik kawan-kawan band yang memiliki lagu-lagu bertema sosial, melakukan pendekatan, dan setelah melalui proses kurasi, disepakati untuk membuat kompilasi dengan 4 lagu berbeda genre dari band yang berbeda pula.
Dalam perjalanan prosesnya, kawan-kawan band di Jepara ternyata masih sedikit yang mempunyai lagu bertema sosial. Kalau dibandingkan dengan lagu-lagu bertema cinta/romantisme memang lagu bertema sosial masih kalah banyak. Akhirnya kami memilih format mini album, karena memang hanya 4 lagu yang kami rasa sesuai untuk dikompilasikan.
Musik sebagai media kritik, diharapkan bisa sampai melalui album kompilasi ini yang mengambil judul 'Proud Of Karimunjawa'. Ini adalah album pertama kompilasi yang dipublikasikan di Jepara Indiefest, tidak berlebihan kami mempersembahkan karya ini sebagai wujud kebanggaan terhadap Karimunjawa. Selanjutnya, kami akan terus melakukan upaya-upaya mendorong distribusi karya-karya yang memang dekat dengan isu lokal disekitar masyarakat Jepara.
Semakin banyak karya dengan isu lokal, berarti semakin besar pula kesempatan untuk bisa mendekatkan musik dengan penikmatnya masyarakat Jepara. Seperti kata pepatah, Dimana Bumi Berpijak, Disitu Langit Dijunjung. Membanggakan bisa berbuat sesuatu, dan berkarya untuk rumah sendiri.
Selamat merayakan karya !
No comments:
Post a Comment